- Rhenald Kasali baru saja merilis buku terbarunya dengan judul #MO. Buku ini bercerita mengenai gejala mobilisasi dan orkestrasi yang belakangan ini marak dilakukan oleh teknologi digital.
Buku yang ditulis berdasarkan riset ini bercerita digitalisasi membawa perubahan yang signifikan dilihat dari cara konsumsi, kegiatan ekonomi produktif, dan lain-lain.
"Bahkan industri akan dan tengah dihantui oleh gejala kehilangan the main yang menjadi sumber pendapatannya." Ungkap Rhenald dalam keterangan tertulis, Jumat (16/8/2019).
Contoh yang diberikan oleh Rhenald adalah surat kabar. Banyak surat kabar yang menjadi korban akibat perubahan zaman. Industri tersebut menjadi kehilangan pendapatan dari penjualan koran.
Kemudian disusul era televisi, begitu juga dengan telekomunikasi yang tidak lagi dapat hidup dengan mengandalkan pendapatan dari suara.
Buku #MO menjelaskan banyak teori bisnis yang menjadi usang dan banyak model bisnis tidak lagi relevan dengan masa kini.
Mobilisasi
Rhenald mengambil gambaran seperti penyebaran beberapa tagar di sosial media akibat isu-isu tertentu dimulai dari gerakan 212, save audrey, sampai uninstall Bukalapak yang dapat menghasilkan ratusan triliun setiap harinya. Beberapa hal bisa menimbulkan dampak positif, tetapi bisa juga menimbulkan dampak sebaliknya.
Kasus lainnya ketika pendiri Bukalapak, Achmad Zaky menyuarakan tentang rendahnya anggaran R&D di Indonesia dan harapannya untuk Presiden baru (terpilih) di sosial media Twitter. Cuitan tersebut ramai diperbincangkan dan direspon dengan memberikan tagar #UninstalBukalapak.
Hal-hal di atas menjadi contoh yang diberikan Rhenald dalam menunjukan mobilisasi gerakan yang muncul dalam merespons sebuah isu.
Orkestrasi
Setelah mobilisasi, Rhenald menjelaskan bahwa muncul cara-cara baru yang menjadi dasar ekonomi produktif. Jika sebelumnya perusahan- perusahaan besar selalu melakukan kontrol dalam rantai produksinya, sekarang hal tersebut tidak lagi relevan.
Saat ini yang diperlukan adalah bukan lagi mengontrol tetapi bagaimana cara membangun ekosistem bisnis yang memungkinkan pelaku bisnis melakukan orkestrasi atas berbagai resouces.
Dilihat dari contoh yang diberikan Rhenald adalah produsen ponsel Nokia yang bangkrut melawan iPhone. Dalam hal ini, Nokia yang menjual ponsel hanya untuk telepon dan SMS akan kalah dengan iPhone yang mengikuti perkembangan zaman
Pilar Teknologi
Teknologi muncul sebagai wujud revolusi industri 4.0 di mana mesin dan yang lainnya dapat terhubung dengan mudah dari segala belahan dunia.
Meskipun gejala-gejala mobilisasi dan orkestrasi semakin jelas, tetap saja ada yang gagal paham dan terjebak dalam paradigma lama.
"Karena itulah kami membutuhkan lensa baru untuk meneropong apa yang sebenarnya tengah terjadi agar tidak terjadi gagal paham." jelas Rhenald.