Direktur teknologi XL Axiata, Yessie D Yosetya. (CNN Indonesia/Agnes Savithri)
Menghadapi era 5G, network sharing dinilai menjadi opsi yang bisa dipertimbangkan bagi para operator seluler. Pasalnya, kebutuhan spektrum akan melonjak tinggi.
Direktur Teknologi XL Axiata Yessie D Yosetya mengungkap untuk 5G network sharing bisa menjadi pertimbangan.
"Untuk infrastruktur 5G, network sharing harus diconsider (dipertimbangkan)," ujarnya, Kamis (5/9).
Sejalan dengan hal tersebut, Presdir dan CEO XL Axiata Dian Siswarini menegaskan perseroan tidak akan meluncurkan 5G pada tahun depan.
"Kami tidak akan meluncurkan 5G tahun depan. Mungkin dua hingga tiga tahun ke depan," tegasnya.
Namun, Dian mengakui perseroan telah menyiapkan kebutuhan 5G seperti fiberisasi. Saat ini, XL Axiata telah melakukan fiberisasi pada 30 persen jaringan dan mencakup semua ibu kota provinsi dan kota-kota besar di Jawa, Madura, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, dan Lombok.
Kota atau area-area tersebut memang sudah memerlukan jaringan fiber karena mengalami pertumbuhan data yang signifikan.
Persentase ini ditargetkan naik menjadi 50 persen pada akhir 2019 dan 70 persen pada 2020. Dengan fiberisasi tersebut, bandwidth yang dapat 'dibawa' jauh lebih lancar sehingga pengalaman pengguna data pun bisa meningkat.
Fiberisasi akan mampu meningkatkan kapasitas jaringan transport hingga lebih dari 5x lipat dibandingkan transport bukan fiber.
Berdasarkan trend kenaikan trafik data XL Axiata dalam dua tahun terakhir, kenaikan di Jawa sudah lebih dari 5x lipat dan di wilayah luar Jawa rata-rata 3x lipat.
Sementara itu, terkait aturan network sharing, hingga saat ini regulator masih membahas aturan tersebut. Pembahasan yang sudah dilakukan lebih dari empat tahun ini belum mencapai titik terang karena masih banyak pertimbangan baik dari regulator maupun opsel. (age/age) Sumber: https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20190906075358-213-428024/opsel-mulai-5g-network-sharing-jadi-opsi-kebutuhan-spektrum
Direktur Teknologi XL Axiata Yessie D Yosetya mengungkap untuk 5G network sharing bisa menjadi pertimbangan.
"Untuk infrastruktur 5G, network sharing harus diconsider (dipertimbangkan)," ujarnya, Kamis (5/9).
Sejalan dengan hal tersebut, Presdir dan CEO XL Axiata Dian Siswarini menegaskan perseroan tidak akan meluncurkan 5G pada tahun depan.
"Kami tidak akan meluncurkan 5G tahun depan. Mungkin dua hingga tiga tahun ke depan," tegasnya.
Namun, Dian mengakui perseroan telah menyiapkan kebutuhan 5G seperti fiberisasi. Saat ini, XL Axiata telah melakukan fiberisasi pada 30 persen jaringan dan mencakup semua ibu kota provinsi dan kota-kota besar di Jawa, Madura, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, dan Lombok.
Kota atau area-area tersebut memang sudah memerlukan jaringan fiber karena mengalami pertumbuhan data yang signifikan.
Persentase ini ditargetkan naik menjadi 50 persen pada akhir 2019 dan 70 persen pada 2020. Dengan fiberisasi tersebut, bandwidth yang dapat 'dibawa' jauh lebih lancar sehingga pengalaman pengguna data pun bisa meningkat.
Fiberisasi akan mampu meningkatkan kapasitas jaringan transport hingga lebih dari 5x lipat dibandingkan transport bukan fiber.
Berdasarkan trend kenaikan trafik data XL Axiata dalam dua tahun terakhir, kenaikan di Jawa sudah lebih dari 5x lipat dan di wilayah luar Jawa rata-rata 3x lipat.
Sementara itu, terkait aturan network sharing, hingga saat ini regulator masih membahas aturan tersebut. Pembahasan yang sudah dilakukan lebih dari empat tahun ini belum mencapai titik terang karena masih banyak pertimbangan baik dari regulator maupun opsel. (age/age) Sumber: https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20190906075358-213-428024/opsel-mulai-5g-network-sharing-jadi-opsi-kebutuhan-spektrum